Jelaskanbagaimana praktik korupsi menjadi salah satu alasan utama bangkrut dan bubarnya voc pada tahun 1799, dan apakah ada hubungannya antara praktik korupsi voc dengan praktik k Sejarah 3 12.09.2015 02:59.
Jakarta(Antaranews Papua) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sedikitnya ada tiga alasan dibalik banyaknya kepala daerah terlibat kasus korupsi dan terjaring operasi tangkap ANTARA News papua hukum
Buyalantas menyindir sejarah kebangkrutan VOC. Buya mengatakan VOC runtuh akibat tindakan korupsi yang menggerogoti dari dalam. "Tentu kita tidak mau bangsa ini hancur dengan digerogoti dari dalam," katanya. Seperti diungkapkan Buya Ahmad Syafii Maarif, korupsi memang sudah ada sejak dulu.
Judul: Antara Korupsi dan Bubarnya VOC link : Antara Korupsi dan Bubarnya VOC. Baca juga: sapiens, Pengertian syair. Antara Korupsi dan Bubarnya VOC. Soal Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 1. Jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC. Gambar. Kamar Dagang VOC di Amsterdam.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Mengapa pegawai VOC melakukan korupsi ? Dan jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC!1. Mengapa pegawai VOC melakukan korupsi ? Dan jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC!2. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC3. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC !4. Jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC5. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC6. Jelaskan kaitan antara korupsi dan dibubarkannya voc7. Jelaskan kaitan antara korupsi dan dibubarkannya voc8. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya voc . 9. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya voc10. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC11. Jelaskan kaitan antara korupsi dengan bubarnya VOC12. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC13. Jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya voc14. Jelaskan kaitan antara korupsi dengan bubarnya VOC!15. jelaskan kaitan antara korupsi dengan bubarnya VOC16. Jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC?17. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya voc18. Jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC19. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya voc20. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC 1. Mengapa pegawai VOC melakukan korupsi ? Dan jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC! Mengapa pegawai VOC korupsi? karena sifat mereka yang serakah dan merasa bahwa keuntungan VOC sangat lah banyak, tetapi gaji mereka tidak dengan bubarnya VOC? tindakan korupsi pegawai VOC menjadi penyebab utama bubarnya VOC. karena persediaan kas yang semakin menurun sehingga VOC memiliki banyak hutang, yang berakibat tidak bisa memberikan saham yang cukup kepada para investor 2. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC VOC dibubarkan karena para pegawai VOC berkorupsi uang milik VOCkarena VOC telah melakukan monopoli sehingga jepang bangkrut dan bubar 3. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC ! para penjabat VOC sering menerima hadiah dan upeti biasanya berkaitan dengan mekanisme pergantian jabatan dalam organisasi karna takut bakal diganti jadi sering sering korupsi ,juga karna ingin memperkaya diri kalo banyak korupsi utang voc makin berat karna income terus berkurang sehingga sahamnya voc terpaksa diambil alih sama belanda untuk nutupin utang bubar deh voc 4. Jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC Para pegawai VOC semakin lama menjadi korupsi sehingga mengakibatkan VOC bangkrut dan akhirnya bubar 5. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC karena keuangan korupsi telah ditilep/ dikorupsi oleh pegawai voc. shingga keuangan voc menurun dan terjadi kebangkrutan yg menyebabkan pembubaransalah satu alasan pembubaran VOC karena banyak terjadi korupsi di dalam VOC itu sendiri 6. Jelaskan kaitan antara korupsi dan dibubarkannya voc kaitannya korupsi dengan dibubarkannya voc ialah karena salah satu faktor dibubarkan nya voc ialah karena akibat dari korupsi yg dilakukan oleh para pejabat voc. 7. Jelaskan kaitan antara korupsi dan dibubarkannya voc Banyak nya korupsi membuat voc kekurangan pemasukan,ditambah dengan hutang hutang yang dialami voc,kekurangan pemasukan akibat perang perang yang membutuhkan banyak uang 8. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya voc . Karena salah satu faktor bubarnya VOC adalah menjamurnya korupsi pada masa itukorupsi dg bubarnya voc sangat berkaitan. para pegawai voc merasa kurng dg gaji yg mreka trima, sifat pgawai voc yg serakah mengakibatkan bnyak pegawai yg korupsi. lambat laun voc mulai bangkrut, ditmh lg dg adanya perang. bgtulah bubarny voc 9. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya voc karena banyak jendral voc yg korupsi sehingga voc menjadi bangkut dan kemudian bubarkorupsi yg dimaksud yaitu korupsinya pegawai VOC yg menyebabkan keuangan VOC merosot yg akhirnya VOC dibubarkan 10. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC banyak para pegawai yg melakukan korupsi sehingga voc mempunyai banyak hutang dlm kegiatan ekonominya hingga akhirnya dibubarkankarena banyak petugas voc yang korup jadinya bubar 11. Jelaskan kaitan antara korupsi dengan bubarnya VOC karena para petinggi voc korupsi sehingga tidak ada uang lagi untuk membeli rempah2 sehingga voc bangkrutkorupsi yang dilakukan para pejabat voc telah merugikan uang lembaga sehingga beban utang voc meningkat dan pada akhirnya voc sendiri bangkrut. kebangkrutan itulah yang menjadi faktor utama bubarnya voc. 12. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC VOC bubar di karenakan banyak petingg-petinggi VOC yang menggelapkan pajak-pajak untuk dirinya sendiri dan uang di VOC habis dikarenakan banyak mengeluarkan uang banyak untuk berperang melawan rakyat lupa ber-TERIMA KASIH dan jadikan sebagai SOLUSI TERBAIK Dkarena pekerja voc melalukan korupsi sehingga voc mengalami kebangkrutan 13. Jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya voc korupsi menyebabkan banyaknya hutang sehingga voc kehabisan dana untuk membayarnya maka dibubarkanlah voc dg berbagai sebab jawabanya simpel lah, karena dipihak dalam voc banyak yg melakukan tindakan korupsi maka lama kelamaan kondisi keuangan voc menjadi kacau, 14. Jelaskan kaitan antara korupsi dengan bubarnya VOC! karena pada waktu politik perdagangan belanda VOC berkorupsi makannya VOX di bubarkan 15. jelaskan kaitan antara korupsi dengan bubarnya VOC kaitannya adalah bahwa saat VOC masih ada di indonesia mereka berbuat tidak pantas kepada seluruh rakyat indonesia sehingga dampak yang muncul di indonesia itu menjadi dampak negatif seperti korupdi sama halnya saat pemerintahan VOC berlangsung pasti ada yang korupsi. maka dari itu rakyat indonesia menjadi terpengaruh dan menjadi korupsikarna bnyak nya pegawai yg korupsi shingga htang voc mnumpuk membuat uang kas voc jdi defisit dan bubar lah tu organisasi koompeni 16. Jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC? VOC bubar karena banyaknya korupsi yang terjadi di dalamnya. korupsi yang dilakukan para pegawai membuat VOC bangkrut. pembubaran merupakan jalan terbaik bagi VOC saat antara korupsi dan bubarnya VOC adalah para pejabat VOC yg mengambil sebagian cash Belanda, karena Belanda membutuhkan dana dari VOC untuk perang ke 2. 17. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya voc dengan banyaknya anggota voc yang melakukan korupsi itulah yang membuat voc dibubarkanpenyebab utama dibubarkannya VOC adalah kebangkrutan yang disebabkan utama oleh banyaknya pegawai VOC yg korupsi 18. Jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC salah satu penyebab hancurnya VOC itu ya karena banyak anggotanya yg melakukan pejabat VOC yang korupsi, itulah salah satu penyebab bubarnya VOC 19. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya voc mudah saja itu dikarenakan bubarnya VOC salah satunya dikarenakan oleh korupsinya para pejabat di VOC sehingga kehabisan dana ditambah lagi pemebrontakan dari rakyat semakin bergejolak itu membuat VOC semakin terpuruk karena untuk memadamkan perlawanan rakyat dibutuhkan dana yang cukup. jadiin jawaban terbaik dong please hehehehe 20. jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC 1. Rendahnya gaji pegawai VOC yang menyebabkan mereka berbuat VOC banyak membiayai Sesuai dengan hak octrori, walau VOC bangkrut para pemegang saham tetap mendapatkan pembagian Banyaknya saingan perdagangan di pegawai voc melakukn korupsi, akhirnya voc bangkrut dan dibuberkanVideo Terkait
Armada VOC sebagai sampul buku VOC A Bibliography of Publications Relating to the Dutch East India Company, 1602-1800 karya John Landwehr. Tidak kurang dari 290 kapal Kongsi Dagang Hindia Timur VOC, Verenigde Oostindische Compagnie, biasa disebut Kompeni tenggelam di lautan Indonesia. Selain pertempuran dengan kongsi dagang pesaingnya maupun dengan penguasa-penguasa Nusantara, banyak kapal karam karena kelebihan muatan dengan barang dagangan pribadi. Perdagangan pribadi atau perdagangan gelap merupakan salah satu bentuk korupsi pejabat VOC. Korupsi sebagai penyebab keruntuhan membuat VOC diplesetkan menjadi Vergaan Onder Corruptie Runtuh Lantaran Korupsi. “VOC bangkrut karena perdagangan gelap. Gubernur VOC mestinya berdagang untuk disetor ke VOC di Belanda, tapi dia berdagang untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, semua gubernur VOC di sini kaya kaya,” kata Mona Lohanda, sejarawan dan arsiparis Arsip Nasional Republik Indonesia, kepada Menurut sejarawan Ong Hok Ham, perdagangan pribadi atau perdagangan gelap disebut morshandel perdagangan kecil. “Sebenarnya tidak kecil karena mereka memakai berbagai fasilitas VOC, seperti kapal, gudang, modal, koneksi, dan lainnya,” tulis Ong dalam Dari Soal Priayi Sampai Nyi Blorong. Seiring meluasnya wilayah kekuasaan VOC, praktik korupsi kian merajalela, mulai dari menyunat uang kas dan anggaran VOC sampai memeras penduduk. Selain morshandel, menurut Parakitri T. Simbolon dalam Menjadi Indonesia, praktik korupsi berupa memotong keuntungan yang menjadi hak VOC stille winsten, memaksa rakyat menyerahkan hasil bumi lebih daripada ketentuan overwichten, sengaja mengajukan target setoran di bawah potensi spillagie, memaksa penduduk menyerahkan upeti contributien, dan menerima hadiah dari para penjilat hommagien. Misalnya, gubernur Pantai Utara Timur Jawa harus memenuhi target setoran 125 pikul beras buat VOC, tetapi menggelembungkannya menjadi 180-240 pikul. Selisihnya masuk ke dapur sendiri. Sementara itu, seorang direktur opperhoofd VOC di Cirebon yang bergaji 60 gulden per bulan, diwajibkan mencari pemasukan untuk kas VOC sebesar ringgit per tahun 1 ringgit senilai 2,5 gulden, digelembungkannya menjadi ringgit. Dari 17 ribu pikul kopi yang disetor ke VOC senilai ringgit, dia menilep ringgit. Target setoran itu secara langsung dibebankan ke rakyat. VOC juga mewajibkan gubernur jenderal setor pemasukan ringgit per tahun, residen di Solo ringgit, dan residen di Yogyakarta ringgit. “Entah berapa yang mereka ambil untuk diri sendiri,” tulis Parakitri. Baca juga Hari Ini VOC Berdiri Dengan korupsi, tulis Boxer dalam Jan Kompeni, sebagian besar gubernur jenderal berhenti dari jabatannya sebagai orang kaya, beberapa di antaranya jadi jutawan. “Modalnya pasti tidak diperolehnya dari menabung atau berhemat dengan gaji resminya sekitar 600-700 gulden per bulan,” tulis Boxer. Ambil contoh gubernur jenderal Johan van Hoorn 1704–1709 menumpuk harta 10 juta gulden ketika kembali ke Belanda pada 1709, padahal gajinya hanya 700 gulden sebulan. Gubernur VOC di Maluku menumpuk gulden dalam 4-5 tahun, sementara gajinya hanya sekitar 150 gulden sebulan. Gaji pegawai VOC yang rendah dituding sebagai penyebab korupsi. Seorang juru tulis bergaji bulanan 16-24 gulden dan gubernur jenderal bergaji 600-700 gulden. “Keduanya menghadapi macam-macam godaan, tapi jelas yang tersebut akhir memiliki kesempatan yang lebih baik,” tulis Boxer. Menurut Ong, latar belakang para pejabat VOC juga menjadi penyebab korupsi. Mereka memiliki motivasi petualangan dan keuntungan. Banyak di antara mereka berasal dari kalangan bangsawan yang “miskin” karena tidak berhak atas warisan. Berdasarkan undang-undang kebangsawanan Eropa hanya anak tertua yang sah yang berhak atas seluruh warisan orangtuanya. Mereka terbiasa hidup mewah, namun kemudian tak lagi memiliki sumber kekayaan untuk mendukung gaya hidupnya. “Jabatan di VOC, dengan demikian, harus menjadikan mereka kaya raya agar bisa hidup mewah. Tetapi, sebaliknya gaji pegawai VOC rendah sekali sehingga korupsi menjadi kebiasaan pejabat VOC,” tulis Ong. Perilaku pejabat VOC dari kalangan bangsawan itu ditiru oleh pejabat lain yang bukan dari kalangan bangsawan. Pemimpin VOC di Belanda insyaf bahwa gaji yang mereka bayarkan alakadarnya dan sadar bahwa para pejabat dapat menyedot keuntungan yang besar dari jabatan mereka. Oleh karena itu, pemimpin VOC di Belanda maupun di koloni menjual jabatan. “Demikian besar kemungkinan melakukan korupsi tanpa pernah dihukum sehingga untuk menjadi karyawan VOC orang rela menyogok,” tulis Parakitri. Pernah terungkap, pengurus VOC di Belanda memasang tarif sogok selama 1719–1723 sebesar gulden bagi yang ingin menjadi onderkoopman pejabat rendah VOC yang bergaji 40 gulden per bulan; gulden untuk menjadi kapiten; dan 120 gulden untuk menjadi kopral. Bandingkan dengan kenyataan dari karyawan pada 1720 cuma 30 orang yang bergaji gulden setahun. Demi jabatan sebagai gubernur VOC di Pantai Utara Jawa, seorang bangsawan Diderik “Dirk” van Hogendorp membayar sekian ribu gulden kepada penguasa VOC di Belanda, gubernur jenderal di Batavia, dan gubernur di Semarang. Ayahnya, pejabat tinggi VOC terkenal sangat korup, tewas tenggelam bersama kapal VOC beserta barang dagangan pribadinya. “Dengan sendirinya Dirk Hogendorp menganggap jabatannya yang tinggi sebagai barang dagangan,” tulis Ong. Dirk kembali ke Belanda sebagai orang kaya raya dan mengunjungi kakak tertuanya dengan kereta kencana disertai para pengawal. Dia pun dapat menyunting seorang putri dari salah satu kerajaan kecil di Jerman. Anehnya, Dirk malah menjadi peniup pluit whistleblower. Menurut Ong, struktur korupsi pejabat VOC pada akhir abad ke-18 dapat kita diketahui dari surat-surat Dirk kepada saudara laki-lakinya, Gijs Bert Karel, yang mengungkapkan perilaku para pejabat VOC di Hindia Belanda. Penindakan Pada 25 April 1722, Gubernur Jenderal Hendrik Zwaardekroon 1718–1725, memerintahkan eksekusi mati 24 pejabat rendah VOC yang semuanya Indo-Eropa atau pribumi karena menyelundupkan rempah-rempah. Namun, hukuman untuk pelaku korupsi tajam ke bawah. “Pelanggar-pelanggar yang tinggi kedudukannya kena hukuman jauh lebih ringan,” tulis Boxer. Menurut Sri Margana, sejarawan Universitas Gadjah Mada, tindakan terhadap pelaku korupsi berkedudukan tinggi hanya dua memecat atau memutasikannya ke tempat lain. “Seperti yang terjadi pada Hendrik Breton direktur jenderal perdagangan VOC, red. yang dimutasikan sebagai gubernur ke Maluku,” kata Margana. Contoh lain, Gubernur Jenderal Diderik Durven 1729–1732 bersama direktur jenderal dan dua anggota dewan senior hanya dibebastugaskan karena terbukti memeras orang Tionghoa. “Ini menimbulkan sensasi hebat, paling tidak untuk sementara. Tetapi sama sekali mereka tidak dikenakan hukuman mati, dan saya tidak tahu apakah mereka dipaksa mengembalikan barang-barang yang diperolehnya secara gelap,” tulis Boxer. Ternyata Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier 1737–1741 melakukan hal yang sama selama “minggu berdarah” atau pembantaian Tionghoa pada 1740. Ketika dia ditentang oleh tiga anggota Raad van Indie Dewan Hindia di bawah pimpinan Gustaaf Willem Baron van Imhoff, justru keempat orang itu dipulangkan ke Belanda. Van Imhoff berhasil membela diri di hadapan Heeren Zeventien Tujuhbelas Tuan dan kemudian diangkat menjadi gubernur jenderal 1743–1750. “Dia diperintahkan untuk mencegah korupsi. Kapal yang membawanya kembali ke Batavia sampai dibaptis sebagai De Hersteller Pemulih, sekadar untuk menegaskan tekad itu,” tulis Parakitri. “Ternyata dia pun cuma bisa melegalisir sebagian korupsi agar bisa memberantas sisanya.” Ekspedisi Militer Margana mengatakan bahwa korupsi terjadi dalam bentuk penyalahgunaan wewenang. Banyak para pejabat VOC di daerah memanfaatkan kekurangan kapal-kapal untuk operasional dagang dengan menggunakan kapal-kapal pribadinya. Demikian juga terjadi mark-up biaya-biaya ekspedisi, baik untuk patroli bajak laut, perang maupun kegiatan operasional dagang. “Tetapi nilainya tidak sebesar biaya-biaya ekspedisi militer dan perang,” ujar Margana. VOC berurusan dengan politik kerajaan-kerajaan di Nusantara. Sehingga mereka terlibat dalam berbagai peperangan, baik di Jawa, Sulawesi, maupun Maluku. Puluhan perang ini telah menguras habis kas perusahaan. “Biaya perang dan ekspedisi militer ke berbagai wilayah ini sangat besar, bahkan lebih besar dari pemasukan VOC sebagai organisasi dagang,” kata Margana. Menurut Mona, ditambah lima kali perang dengan Inggris. “Sebelum tahun 1790, sudah tidak ada lagi kapal ke Belanda karena sudah bangkrut dan Inggris sudah memblokadenya,” ujar Mona. Kendati keberanian dan kemampuan para perwira angkatan laut VOC tidak diragukan, tetapi masalahnya pada anak buah yang tidak berpengalaman. Sosiolog Belanda, van Leur, meyakini bahwa korupsi bukanlah faktor utama kemerosotan VOC, karena korupsi di Kongsi Dagang Inggris EIC juga sama hebatnya. “Kelemahan angkatan laut merupakan faktor utama dalam kejatuhan VOC, walaupun dia Van Leur, red. melangkah terlalu jauh dengan menyatakan bahwa inilah sesungguhnya yang merupakan satu-satunya sebab keruntuhannya,” tulis Boxer. Sejak 1744, kelemahan tersebut telah diakui oleh van Imhoff “Bagaimana keadaan kita yang sebenarnya, saya takut mengatakannya, karena memalukan… apapun tidak ada, kapal-kapal yang baik, anak buah, perwira yang baik, dan demikianlah salah satu cabang yang paling pokok dari kekuasaan Belanda dipertaruhkan.” Ekspedisi militer telah menguras keuangan VOC sehingga terlilit utang yang sangat besar. Sementara itu, kata Mona, “akumulasi kapital hanya terjadi pada elite-elitenya di delapan kamar dagang. Ketika bangkrut, VOC tidak dapat membayar dividen.” Pada 6 Februari 1781, pemerintah Belanda menyuntikan pinjaman lewat penerbitan obligasi sebesar 55 juta gulden. Pada 1875, beban utang VOC melonjak menjadi 137 juta gulden. Ada pihak yang menuntut pembubaran VOC, tetapi belum bisa membayangkan pengadaan barang dari Nusantara tanpa perusahaan ini. Raja Belanda Willem V memandang tidak masuk akal lagi mempertahankan VOC sebagaimana dikehendaki oleh beberapa pihak di Belanda. Berdasarkan Pasal 249 UUD Republik Bataaf Belanda 17 Maret 1799, dibentuklah Dewan Penyantun Hak Milik Belanda di Asia untuk mengambil alih semua tanggung jawab atas milik dan utang VOC. Pengambilalihan resmi diumumkan di Batavia pada 8 Agustus 1799. VOC resmi dinyatakan bangkrut dan dibubarkan pada 31 Desember 1799. Menurut Margana, seluruh utang dan aset VOC di seberang lautan termasuk di Indonesia diambil alih oleh pemerintah Belanda. Aset-aset VOC di Indonesia yang terbesar adalah teritorial dan bangunan-bangunan yang berada di atasnya. Untuk mengelolanya, pemerintah Belanda menjadikan bekas teritori VOC ini sebagai wilayah koloni yang disebut Hindia Belanda. Sejak itu, tahun 1800, didirikanlah pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Web server is down Error code 521 2023-06-15 074637 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d793346ef8eb915 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
jelaskan kaitan antara korupsi dan bubarnya voc